1.Count your blessing (Hitung berkat anda)
Disarankan membuat
“jurnal syukur” yang mendata setidaknya 3-5 hal yang anda syukuri
seperti hal-hal yang berlangsung dengan baik dalam satu minggu yang
berlalu. “Jurnal syukur” ini sebaiknya ditulis setiap hari minggu malam
untuk merefleksikan apa yang terjadi dalam satu minggu silam. Hal ini
menyiapkan mental kita menghadapi minggu yang akan datang.
2.Practice acts of kindness (Perbuatlah kebaikan)
Rasanya
semua ajaran agama dan fiosofi mengajarkan pentingnya berbuat baik
kepada sesame. Berbuat kebaikan tidak selalu berarti menyumbang sejumlah
uang untuk sebuah pekerjaan social! Walau ini adalah hal yang baik
untuk dilakukan, ada hal-hal lain yang mengajak kita untuk memberikan
waktu bahkan diri kita. Mengunjungi teman yang sakit, atau membantu
seorang nenek menyebrang jalan, atau menjadi relawan dalam sebuah aksi
social.
Menurut para ahli, ada baiknya kita membiasakan diri
berbuat baik secara acak(contoh: membukakan pintu bagi seorang ibu yang
sedang mendorong kereta bayi) dan secara sistematis (menjadi relawan
atau terlibat secara teratur dalam kegiatan social tertentu.
3. Savor life’s joy (Menghargai hal-hal kecil dalam hidup)
Perhatikan
momen-momen yang menyenangkan dan pertahankan sense of wonder seperti
anak kecil yang mudah terpesona dengan hal-hal yang kecil. Seperti,
mengagumi harumnya bunga atau menikmati angina yang menerpa tubuh atau
langit yang biru atau deburan ombak. Ahli psikologi berpendapat hal-hal
seperti ini adalah “foto mental.” Memvisualisasikan “foto-foto mental”
ini sangat berguna untuk merelaksasi diri.
4. Thank a mentor (Berterima kasihlah kepada orang yang berjasa kepada kita)
Jika
anda merasa ada orang yang berjasa terhadap hidup anda (menolong anda
ketika susah atau memberi jalan keluar dikala anda bermasalah) haturkan
terima kasih anda segera. Ucapan terima kasih ini sebaiknya dillakukan
dengan terinci dan langsung di hadapan orang tersebut. Hindari
penyampaian lewat surat atau telepon.
5.Learn to forgive (Belajar mengampuni)
Mengusir
rasa marah atau kesal dapat dilakukan dengan menulis surat pengampunan
terhadap orang yang bersalah kepada anda. Hal ini membawa kelegaan dan
kesehatan mental. Mengampuni tidak terbatas kepada orang lain, tetapi
juga terhadap diri sendiri! Penelitian menemukan ketidakmampuan untuk
mengampuni membawa rasa dendam dan ketidaknyamanan hidup. Sebaliknya,
mengampuni jelas membawa damai dan membangun perasaan positif tentang
hidup. Bukankah anda merasa lebih damai jika anda sendiri menerima
pengampunan? Ini adalah hadiah terbesar dalam hidup.
6. Invest time and energy in friends and family (menginvestasikan waktu untuk keluarga dan teman)
Kata
peneliti ilmu kebahagiaan, berapa pun uang yang anda punya, pekerjaan
hebat yang anda miliki, istana tempat anda tinggal, atau kesehatan prima
tidak menambah kepuasan dalam hidup. Faktor paling utama yang membuat
hidup lebih indah adalah hubungan dengan sesama, hubungan dengan mereka
yang kita kasihi.
7. Take care of your body (menyayangi diri sendiri)
Berolahraga
secara teratur, tidur yang cukup, mempunyai selera humor untuk
menikmati lelucon, tertawa dan ringan memberi senyuman dapat
meningkatkan suasana hati dan mood anda. Jika sering dilakukan akan
membawa kepuasan hidup.
8.Develop strategies for coping with stress and hardship (kembangkan strategi untuk mengatasi stress dan masalah)
Masa-masa
sulit dalam hidup tidak dapat dihindari. Iman dan agama telah terbukti
dapat menolong di saat-saat sulit. Pepatah seperti “habis gelap
terbitlah terang” atau “badai pasti berlalu” memang memberi kekuatan
akan pengharapan yang ada di balik badai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar